Detail Informasi

Sedari Dulu Kabupate Temanggung sudah dikenal dengan syurganya Tembakau, dima dari kota ini dapat dihasilkan tembakau yang berkualitas, salah satu hasil temabakau yang sangat dikenal dengan emas hitamnya Temanggung adalah Tembakau Srinthil.

Dalam sela-sela kegiatan pertanian tembakau ada suatu kegiatan yang unik dan menarik yang telah dilaksanakan oleh masyarakat petani tembakau di Temanggung, yaitu kegiatan tasyakuran wiwit mbako. Kegiatan ini merupakan salah satu budaya yang dilaksanakan dalam bentuk ritual petik/panen pertama daun tembakau.

Ritual wiwit mbako dilakukan di ladang ? ladang pertanian tembakau, setiap warga yang mempunyai lahan tembakau mereka melaksankan kegiatan tersebut sesuai dengan kemampuan masing-masing. Prosesi sebelum pemetikan daun dilaksankan panjat doa dengan khidmat dengan penuh harap agar hasil panen daun tembakau berkualitas/bagus dengan harga yang baik pula sehingga dapat mencukupi kebutuhan keluarga, dilanjutkan dengan kembul bujana (makan bersama) di area ladang.

Sebagai kota tembakau dan agar hasil Tembakau Kabupaten Temanggung semakin membaik dengan harga yang tinggi serta memberikan keberkahan untuk masyarakat Temanggung, maka pemerintah Kabupate Temanggung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DINBUDPAR) membuat suatu terobosan festival budaya dengan menggelar Festival Wiwit Tembakau secara masal yang dilaksanakan di Alun-alun Temanggung setiap tahun sekali.

Dalam kegiatan Festival Wiwit Tembakau semua desa untuk mengikuti kegiatan tersebut, untuk melaksankan doa bersama sebagai wujud ikhtiyar memohon rindho Allah SWT agar panenan tembakau diberikan hasil yang terbaik dan memuaskan untuk petani dan dapat memberikan keberkahan untuk masyarakat Kabupaten Temanggung.

Dalam Prosesi Festival selain memanjatkan doa secara masal dalaksanakan pula kembul bujana (makan besama) dengan masing-masing desa membawa tumpeng dengan 1000 ingkung, kemudian dilanjutkan dengan atraksi merajang tembakau oleh Bupati dan para unsur pimpinan pemerintah Kabupaten Temanggung, kemudian diteruskan dengan pentas seni khas temanggungan dan ekspo produk UMKM.

Kegiatan tersebut di ekspos dipublikasikan oleh para wartawan dari berbagai media dan TV Temanggung, Dengan maksud agar masyarakat Temanggung semakin kuat percaya diri dengan tradisi dan budaya pertembakauan tinggalan nenek moyang, baik budaya pertembakauan yang terkait dengan pentas seni, ritual, doa-doanya dan sebagainya.


Selain itu, agar publik juga melihat dan mengetahui, maka dijadikan sebagai bagian ritual untuk selamatan wiwit panen tembakau menjadi kegiatan pariwisata yang dampaknya diharapkan ekonomi pertembakauan kuat, budaya pertembakauan semakin kuat tetapi juga secara kepariwisataan juga bisa membangkitkan ekonomi seluruh masyarakat.