Sejumlah 100 kader TPK (Tim Pendamping Keluarga) dari 20 kecamatan se Kabupaten Temanggung, pada hari Kamis tanggal 17 Oktober 2024, telah mengikuti re orientasi TPK di Pondok Lesehan Kampung Sawah, Temanggung.
Kegiatan tersebut diawali dengan sambutan sekaligus arahan dari Kepala DPPPAPPKB Kabupaten Temanggung, Dra. Gema Artisti Wahyudi, MM. Beliau menyampaikan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Temanggung masih tinggi, sehingga perlu kerja keras bagi kita semua untuk menurunkannya. Pola makan yang belum memenuhi gizi seimbang di sebagian masyarakat merupakan Pekerjaan Rumah besar bagi Pemerintah Daerah.
Disamping itu, pendampingan catin oleh TPK juga masih belum maksimal karena kurangnya informasi.
Direktorat Bina Penggerakan Lini Lapangan BKKBN Pusat, Ridwan Fadjri Nur, SE menjelaskan bahwa stunting itu sangat berkaitan erat dengan bagaimana cara memperbaiki gizi dan ini merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat untuk memberikan KIE kepada masyarakat.
Ibu Eni dari Dinkes Provinsi Jateng menyampaikan bahwa pencegahan stunting juga perlu dibarengi dengan pemberian imunisasi yang lengkap kepada bayi, agar bayi terbentuk kekebalan tubuh dan menjadi sehat sehingga perlu kerja keras untuk menurunkan Zero Dose Immunitation yaitu jumlah anak yang tidak mendapat immunisasi.
Sedangkan bapak Mecca Bani Irawan ,SKM dari BKKBN Pusat menambahkan bahwa dalam memberikan pendampingan kepada keluarga beresiko stunting seorang TPK perlu memahami 3 prinsip dalam berkomunikasi antar pribadi. Ketiga prinsip tersebut adalah 1. Menambah keakraban 2. Saling mendengarkan dan berbicara 3. Mengunci komitmen.
Kegiatan ditutup oleh dokter RR Ratih Dewantisari dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jateng.
@pemkabtmg
@kominfotmg
@mediacentertemanggung
@ipekbjawatengah
@bkkbn_jateng