Detail Berita

Nilai tambah didapatkan ketika petani memilih untuk melakukan proses panen dan pasca panen, daripada menjual dalam bentuk mentah. Hal itu pula yang dilakukan keluarga petani, Pak Untung, dari Desa Bansari Kecamatan Bansari. 

Kebutuhan benih cabai yang meningkat, akibat anemo petani untuk menanam yang tinggi, ditangkap isu ini dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan benih cabai. Biji yang dihasilkan melalui proses budidaya dan penanganan dengan SOP ketat, mendapatkan kompensasi harga yang lebih ketimbang dijual dalam bentuk buah segar. Petani melakukan kerjasama dengan perusahaan selaku off taker, memberi modal dan menampung hasil produknya. 

Memang butuh pengetahuan dan skill yang harus terus ditingkatkan. Selain hasil biji, daging buah cabai diolah menjadi "sambel wur" atau sambel kering. Dengan melakukan serangkaian percobaan, dihasilkan beberapa varian; sambel teri, sambel manis dll. Satu wadah sambel wur harganya Rp.15.000, - tentu lebih tinggi, daripada dijual dalam bentuk cabai kering yangyang harga per kilonya dihargai sangat murah oleh pedagang. 

Hasil panen cabai semua diolah untuk mendapatkan nilai tambah penghasilan petani.. 

#foodestatetemanggung
#daritemanggunguntukIndonesia