Minyak Jelantah adalah minyak limbah yang berasal dari jenis minyak goreng yang sudah digunakan. Meskipun minyak jelantah tidak termasuk dalam kategori limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan bukan pula sampah, minyak jelantah tetap dianggap sebagai limbah. Pembuangan minyak jelantah sembarangan ke saluran air dapat menyebabkan penyumbatan dan pencemaran lingkungan. Minyak yang mengapung di permukaan air dapat mengganggu ekosistem perairan dan merusak keseimbangan alami. Di tengah kekhawatiran masyarakat Temanggung akan dampak lingkungan dari limbah minyak jelantah, muncul sebuah inisiatif inovatif untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan membuat lilin aromaterapi ramah lingkungan dari minyak jelantah. Inovasi ini tidak hanya mengurangi limbah minyak jelantah yang merusak lingkungan, tetapi juga menawarkan solusi alternatif yang berkelanjutan untuk produk rumah tangga sehari-hari. Proses pembuatan lilin dimulai dengan penyaringan minyak jelantah untuk menghilangkan kotoran dan partikel lainnya. Setelah minyak jelantah bersih, langkah berikutnya adalah mencampurnya dengan lilin kedelai atau parafin yang telah dilelehkan. Lilin kedelai dipilih karena merupakan bahan alami yang lebih ramah lingkungan dibandingkan parafin. Selanjutnya, ditambahkan beberapa tetes minyak esensial pilihan seperti lavender atau eucalyptus untuk memberikan aroma terapeutik. Minyak esensial ini dikenal memiliki manfaat kesehatan, seperti meredakan stres dan meningkatkan suasana hati. Selain memberikan manfaat lingkungan, lilin aromaterapi dari minyak jelantah juga memberikan manfaat kesehatan. Aromaterapi telah dikenal luas memiliki efek positif pada suasana hati dan kesejahteraan fisik.
Dengan menggunakan minyak esensial alami yang dipilih dengan hati-hati, lilin ini memberikan pengalaman aromaterapi yang otentik bagi penggunanya. Wangi lavender, misalnya, dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan, sedangkan eucalyptus dapat membantu meredakan pernapasan dan memberikan rasa segar. Inovasi ini telah mendapatkan sambutan positif dari komunitas lokal maupun luar. Banyak warga yang mendukung produk ramah lingkungan ini karena tidak hanya memberikan manfaat individu, tetapi juga berkontribusi positif terhadap perlindungan lingkungan. Penggunaan lilin aromaterapi dari minyak jelantah menunjukkan bahwa masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan sambil menikmati manfaat kesehatan yang ditawarkannya. Dengan memanfaatkan minyak jelantah yang biasanya dianggap limbah, produk ini membantu mengurangi pencemaran dan memberikan nilai tambah dari bahan yang tidak terpakai. Dukungan terhadap inovasi ini menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Banyak yang berharap bahwa inovasi ini akan menginspirasi lebih banyak orang untuk mencari solusi kreatif dalam menghadapi tantangan lingkungan global. Dengan menggunakan produk seperti lilin aromaterapi dari minyak jelantah, masyarakat Temanggung dan sekitarnya dapat berkontribusi pada upaya global dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Inovasi ini diharapkan menjadi langkah awal menuju perubahan yang lebih besar dalam pengelolaan limbah dan perlindungan lingkungan secara berkelanjutan.