Ngropoh adalah sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Desa yang terletak pada ketinggian sekitar kurang lebih 526 m dari permukaan air laut dan merupakan daerah perbukitan dengan kemiringan 20-25 % ini berada di perbatasan antar 2 (dua) kecamatan yaitu antara Kecamatan Kranggan dan Kecamatan Pringsurat. Mayoritas warganya bekerja di bidang pertanian baik itu untuk tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, maupun tanaman perkebunan.
Untuk tanaman pangan yang dikembangkan di Ngropoh adalah padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, dan kacang tanah. Tanaman sayuran yang dikembangkan berupa cabai dan kacang panjang. Buah-buahan yang dikembangkan adalah klengkeng, rambutan, durian, mangga, salak, pepaya, dan pisang, sedangkan tanaman perkebunan yang dikembangkan berupa kopi, vanili, cengkeh, kelapa, kemukus dan kapulaga.
Untuk Desa Ngropoh sendiri hasil buah-buahan yang terkenal adalah buah duriannya, yang memiliki cita rasa yang lezat. Pada setiap musim panen, durian dari Desa Ngropoh selalu menjadi tujuan utama para pecinta durian baik warga lokal Temanggung maupun luar daerah. Selain hasil pertanian dan perkebunan, Desa Ngropoh juga terkenal akan tradisi budayanya seperti terlihat pada acara nyadran ataupun Budaya Hamerti Hanyangga Bumi Tradisi Mesti Bumi dan Etika Lingkungan.
Musyawarah Kebudayaan Hamerti Hanyangga Bumi Tradisi Mesti Bumi dan Etika Lingkungan adalah sebuah kegiatan inovasi tahunan yang sangat dinamis, menarik, serta mendapat animo lebih di masyarakat. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mempromosikan kesenian dan kebudayaan lokal, menunjukkan etika yang tepat dalam menjaga dan merawat lingkungan, serta untuk membangun hubungan yang lebih kuat antara masyarakat lokal, pemerintah, dan organisasi swasta. Dalam kegiatan inovasi ini menampilkan berbagai pameran seni dan budaya, pameran makanan dan minuman, dan pertunjukan seni tradisional lokal. Juga ditampilkan berbagai seminar dan lokakarya tentang keberlanjutan dan etika lingkungan, yang bertujuan untuk mempromosikan praktik yang lebih berkelanjutan dan mengurangi dampak kerusakan lingkungan dari festival.
Manfaat yang diharapkan dengan adanya kegiatan ini adalah masyarakat dapat mempertahankan identitas budaya dan tradisi lokal yang unik di Temanggung, mendorong partisipasi masyarakat daam pelestarian dan pengembangan budaya dan tradisi lokal, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan menginspirasi masyarakat untuk menjaga kelestarian alam.