Pertumbuhan populasi dunia yang pesat menimbulkan tantangan dalam penyediaan pangan yang berkelanjutan. Aquaponik, sebuah sistem pertanian berkelanjutan yang menggabungkan budidaya ikan dengan tanaman tanpa tanah, muncul sebagai solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pangan secara efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemanfaatan ekskreta ikan lele sebagai pupuk dalam budidaya selada menggunakan sistem aquaponik. Pertama, aquaponik mengintegrasikan budidaya ikan dengan pertanian tanaman dalam satu sistem tertutup. Limbah dari ikan yang berupa urin dan feses, yang kaya akan nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, dialirkan ke sistem pertanian tanaman sebagai sumber nutrisi organik. Dalam konteks ini, ekskreta ikan lele menjadi komponen penting dalam menyediakan nutrisi esensial untuk pertumbuhan tanaman selada tanpa menggunakan pupuk kimia. Kedua, penelitian ini menyoroti manfaat ekonomi dan ekologis dari penggunaan ekskreta ikan lele dalam aquaponik. Penggunaan pupuk organik ini mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dapat merusak lingkungan dan meningkatkan biaya produksi. Selain itu, ini juga membantu dalam mengurangi limbah organik dari sistem budidaya ikan, mempromosikan siklus nutrisi yang berkelanjutan antara ikan dan tanaman. Ketiga, fokus penelitian juga mencakup evaluasi pertumbuhan dan kualitas selada yang dihasilkan menggunakan pupuk ekskreta ikan lele dalam aquaponik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selada yang ditanam dalam sistem aquaponik menerima nutrisi yang seimbang dan berkualitas tinggi, dibuktikan dengan pertumbuhan yang cepat dan kualitas yang memenuhi standar pasar. Namun, tantangan terkait penggunaan ekskreta ikan lele dalam budidaya selada meliputi pengelolaan kualitas air dalam sistem aquaponik. Kualitas air yang baik penting untuk kesehatan ikan dan pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, pemantauan yang cermat dan manajemen yang efektif terhadap parameter seperti pH, kadar oksigen terlarut, dan amonia perlu diterapkan untuk memastikan kesuksesan sistem secara keseluruhan. Secara keseluruhan, pemanfaatan ekskreta ikan lele sebagai pupuk dalam budidaya selada menggunakan sistem aquaponik menawarkan potensi besar sebagai solusi integratif untuk pertanian berkelanjutan. Dengan mengurangi jejak lingkungan dari penggunaan pupuk kimia, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, dan meningkatkan kualitas hasil pertanian, pendekatan ini dapat menjadi bagian integral dari upaya global untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan di masa depan. Penelitian dan pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan praktik-praktik ini dan memastikan penerapannya yang sukses di berbagai konteks pertanian.
Tujuan dari inovasi ini adalah meciptakan sistrem pertanian yang berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Manfaat yang diperoleh dari inovasi Pemanfaatan Ekskreta Ikan Lele sebagai Pupuk dalam Budidaya Selada Menggunakan Sistem Aquaponik adalah pengurangan penggunaan pupuk kimia dan juga produksi tanaman yang berkualitas.