Detail Berita

PENGENALAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TEMBAKAU

1. PENYAKIT PATIK

Penyakit patik disebabkan oleh jamur Cercospora nicotianae Ell. & Ev. Gejala pertama kali terlihat pada daun berupa bercak kecil berwarna coklat muda, kemudian berubah putih, kering dengan bintik hitam pada bagian tengahnya.  Penyakit ini berkembang dengan baik di daerah dengan suhu antara 27 – 300C dengan kelembaban tinggi.  Pada kondisi tersebut becak meluas dan daun mengalami nekrosis sehingga daun berlubang-lubang.

2. LANAS

Penyakit lanas di sebabkan oleh jamur Phytohpthora nicotiane var. nicotine yang sering disebut dengan Phytophthora nicotiane saja. Gejala umumya terlihat setelah pengairan.  Tanaman layu tiba-tiba, seluruh daun terkulai tetapi masih hijau. 

Ketika dicabut, pangkal batang terlihat coklat meskipun perakaran masih terlihat sehat.  Jika perkembangan penyakit lambat, sebelum tanaman layu daunnya terlihat kuning kemudian mengering.

Apabila dibelah, empulurnya terlihat bersekat-sekat.  Kadang-kadang jamur ini juga menyerang daun dengan gejala becak bercincin berwarna coklat

 

3. PENYAKIT BUSUK BATANG BERLUBANG

               

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora var. carotovora Biasanya penyakit ini muncul setelah tembakau di pangkas (“punggel”) atau diwiwil (dihilangkan tunas sampingnya).  Gejala kelayuan muncul dari atas, batang busuk dan empulurnya berlubang. 

Bakteri ini masuk melalui bekas-bekas luka (pangkas, wiwil) kemudian masuk ke dalam empulur dan merombaknya sehingga mejadi berlubang.

Apabila batang dipotong atau dibelah maka tampak empulurnya berlubang.  Bakteri ini masuk melalui luka bekas alat pertanian, bekas kena bongkahan tanah, atau bekas cuci daun kaki dan menyebar melalui saluran air.

Serangan bakteri tersebut biasanya pada saat hujan setelah perlakuan pangkas atau wiwil. Kadang-kadang gejala layu di mulai dari bawah. Pertama-tama daun dan tanaman layu satu sisi (asimetris), pangkal batang busuk berwarna coklat kehitaman dan pecah. Kelayuan bisa sampai pada pucuk pertanaman di satu sisi daun. 

 

4. PENYAKIT LAYU BAKTERI

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri ralstonia solanacearum E.F. Smith.  Umumnya gejala mulai tampak ketika tanaman berumur 35-45 hst.  Gejala umum dari penyakit ini adalah gejala layu pada satu sisi.  Gejala awal terlihat satu atau dua daun muda layu di siang hari atau cuaca panas, kemudian segar kembali di malam atau pagi hari.  Jika kondisi lingkungan lembab dan panas gejala layu berkembang dengan cepat sementara daun masih hijau.  Jika kondisi kering dan panas, gejala layu berkembang lambat, daun berubah warna hijau pucat kemudian menjadi agak kekuningan.  Meskipun demikian, daun biasanya tetap melekat pada batang (tidak rontok).  Kadang kala gejala nekrotik terlihat pada pinggir atau sekitar pertulangan daun.  Jika kulit batang dikupas, akan terlihat bagian batang bergaris-garis kecoklatan.

 

 

5. PENYAKIT VIRUS

5.1 TLCV (Tobacco Leaf Curl Virus)

Termasuk kelompok gemini virus, zarah virus berbentuk isometrik kembar masing-masing berukuran antara 25-30 nm. TLCV tidak dapat ditularkan secara mekanis melalui penggosokan sap daun sakit, tetapi ditularkan oleh vektor Bemisia sp. secara persisten. TLCV tidak ditularkan melalui biji tanaman sakit. Serangga Bemisia sp. dapat menularkan virus setelah menghisap tanaman sakit selama 30 menit dengan inokulasi selama 60 menit. Periode laten dalam tubuh serangga 4-9 jam. Retensi dalam tubuh serangga dapat mencapai 12-17 hari atau bahkan selama sisa hidup serangga tersebut.

5.2 TEV (Tobacco Etch Virus)

Termasuk kelompok POTY-virus. Zarah virus berbentuk batang lentur dengan ukuran panjang antara 750-900 nm. TEV mempunyai suhu inaktivasi antara 60-650C, titik pengenceran akhir antara 10-3 – 10-4 dan dalam sap tanaman sakit menjadi inaktif setelah disimpan selama 10 hari pada suhu kamar. 

5.3 CMV (Cucumber Mosaic Virus)

CMV termasuk dalam kelompok CUCUMO-virus. Zarah virus berbentuk isometrik dengan diameter 30 nm. CMV mempunyai suhu inaktivasi antara 60-700C, dan titik pengenceran akhir 10 -4. Dalam tanaman sakit virus akan menjadi inaktif setelah disimpan selama 96 jam pada suhu kamar. 

CMV dapat ditularkan secara mekanis oleh lebih dari 60 jenis kutu daun secara non-persisten, termasuk Myzus persicae dan Aphis gossypii serta melalui biji.  CMV termasuk jenis virus yang mempunyai sebaran tanaman inang sangat luas dan dapat menyerang 775 jenis tanaman dari 85 famili, termasuk famili Cucurbitaceae, Papilionaceae, Solanaceae dan Cruciferaceae.      

 

5.4 TMV (Tobacco Mosaic Virus)

TMV termasuk kelompok TOBAMO-virus. Zarah virus berbentuk batang tongkat dengan ukuran 25x280 nm, bersifat sangat stabil dengan titk suhu inaktivasi 93 0C, titik pengenceran akhir sampai 10 -5 dan mampu bertahan dalam daun tembakau kering sampai puluhan tahun (Sismadi, 1987) dan sangat mudah menular.

Di lapang, penularan TMV lebih banyak terjadi secara mekanis dengan melalui kontak singgungan oleh para pekerja dan alat-alat pertaniannya. Meskipun diduga beberapa serangga diduga dapat menjadi vektor TMV (belalang dan ulat), namun kebenaran tersebut belum dapat dipastikan.

 

Materi secara lengkap dapat diunduh disini.

Ditulis : Sumarno, SP. KJF Dintanpangan Kabupaten Temanggung

Sumber : Balittas Malang