Detail Berita

 

 

ULAT  PUPUS

Helicoverpa assulta dan Helicoverpa armigera

Warna ulat hijau, yang masih kecil nampak agak berbulu.  Ada dua spesies yaitu Helicoverpa assulta dan Helicoverpa armigera.  Secara morfologi sulit dibedakan, tetapi H. assulta lebih menyukai pupus dan H. armigera lebih menyukai bunga dan buah. Ulat yang dewasa panjangnya 4 cm. 

Menyerang pesemaian dan pertanaman pada semua tingkatan umur tanaman.

Ngengat Helicoverpa. spp. meletakkan telur secara satu-satu pada permukaan atas  daun atau pada kelopak bunga/buah. Larva (ulat) Helicoverpa. spp. bersifat kanibal. Pupanya berada di dalam tanah

Pengendalian dapat dilakukan dengan:

  1. Mencabut sisa tanaman setelah panen dan dimusnahkan.
  2. Pengolahan tanah dapat membunuh pupanya yang berada di tanah.
  3. Pemangkasan dan wiwil tepat waktu dapat menghindari serangan ulat pupus.
  4. Secara kimiawi dengan insektisida Ambush 2 EC (1-3 ml/liter air), Anthio 330 EC (1-3 ml/liter air), Buldok 25 EC (0,5-1 ml/liter air), Corsair 100 EC (1-3 ml/liter air) dan Larvin 75 WP (1-3 g/liter air); atau dengan insektisida botani. serbuk biji mimba 200-300 g dalam 10 liter air, atau ekstrak biji mimba (OrgaNeem 2-5 ml/liter air).

 

 

ULAT GRAYAK

(Spodoptera litura)

Ciri morfologi ulat: Spodoptera litura yaitu badannya berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik hitam.  Badan bagian samping terdapat garis-garis berwarna kekuningan dan pada bagian perutnya berwarna kecoklatan.  Ulat yang dewasa panjangnya 5 cm.  Pada siang hari berlindung, pada malam hari menyerang tanaman.

Hama ini menyerang pesemaian dan pertanaman pada semua tingkatan umur tanaman Ngengat S. litura meletakkan telur pada permukaan bawah daun secara berkelompok kemudian ditutup sisik berwarna coklat.

Pengendalian :

  1. Secara mekanis dengan mengambil telur yang diletakkan oleh kupunya secara menggerombol di permukaan bawah daun dengan menggunakan selotip.
  2. Secara kimiawi dengan insektisida Ambush 2 EC (1-3 ml/liter air), Anthio 330 EC (1-3 ml/liter air), Buldok 25 EC (0,5-1 ml/liter air), Corsair 100 EC (1-3 ml/liter air) dan Larvin 75 WP (1-3 g/liter air);
  3. Atau dengan insektisida botani. serbuk biji mimba 200-300 g dalam 10 liter air, atau ekstrak biji mimba (OrgaNeem 2-5 ml/liter air).

 

 

ULAT JENGKAL  

(Plusia signata)

Warna ulat hijau daun, tidak mempunyai tungkai palsu, sehingga jika berjalan badannya melengkung ke atas seperti “kilan”. Lebih menyukai daun-daun yang sudah tua.

Ulat ini menyerang pesemaian dan pertanaman pada semua tingkatan umur tanaman

Pengendalian dapat dilakukan dengan:

  1. Mencabut sisa tanaman setelah panen dan dimusnahkan.
  2. Secara kimiawi dengan insektisida Ambush 2 EC (1-3 ml/liter air), Anthio 330 EC (1-3 ml/liter air), Buldok 25 EC (0,5-1 ml/liter air), Corsair 100 EC (1-3 ml/liter air) dan Larvin 75 WP (1-3 g/liter air);
  3. Atau dengan insektisida botani. serbuk biji mimba 200-300 g dalam 10 liter air, atau ekstrak biji mimba (OrgaNeem 2-5 ml/liter air).

 

 

ULAT TANAH 

(Agrotis ipsilon)

Hama ini menyerang pesemaian dan pertanaman pada semua tingkatan umur tanaman.  Pada pesemaian atau tanaman muda yang diserang adalah pangkal batang, sehingga tanaman rebah dan layu Warna ulat coklat tua kehitaman, panjang 2 -5 cm. Pada siang hari berlindung di permukaan bawah daun/dalam tanah. Telur diletakkan secara berkelompok pada rumput atau gulma di bagian pangkal batang atau daun . 

Pengendalian :

Secara mekanis dengan mencari ulat di sekitar tanaman, Secara kimiawi dengan menaburkan insektisida di sekitar tanaman pada malam hari, hindari tanaman terkena insektisida ini.  Pada pesemaian taburkan insektisida di tepi bedengan.

   

 

ULAT PENGGEREK BATANG

(Phtorimaea heliopa)

Warna ulat putih kotor dengan kepala hitam dan dilengkapi perisai sebagai pelindung.  Telur diletakkan secara tunggal pada pangkal batang. Panjang ulat dewasa 11 mm.  Pupanya berada dalam lubang gerekan pada batang.

Hama ini enyerang pesemaian dan pada pertanaman dengan cara menggerek batang dan membentuk kantong di dalam batang atau gagang daun, sehingga pertumbuhannya terhambat.

Pengendalian :

  1. Bibit yang terserang dimusnahkan;
  2. Penyemprotan pesemaian dengan Larvin 75 WP (1-3 g/liter air).
  3. Secara mekanis dengan mengambil ulat dalam batang.

 

KUTU DAUN 

(Myzus persicae Sulz)

Kutu tembakau ini warna tubuhnya bervariasi, hijau keputihan, hijau kuning pucat, hijau abu-abu, merah jingga atau merah. Hidupnya  berkoloni terutama pada permukaan bawah daun muda.  Berkembangbiak secara cepat.

Hama ini menyerang pesemaian dan pertanaman pada semua tingkatan umur tanaman dengan cara menghisap cairan daun. Serangan hama ini juga dapat menyebabkan tumbuhnya cendawan embun jelaga.

Pengendalian :

Mencegah penggunaan pupuk nitrogen secara berlebihan; Secara kimiawi dengan insektisida Confidor 200SL (0,05-0,25 ml/liter air), dan Confidor 5 WP

 

 

 

KUTU PUTIH 

(Bemisia tabaci Genn)

Kutu muda (nimfa) berwarna putih terdapat pada permukaan bawah daun, ukuran yang jantan sekitar 1,11 mm. Hama ini menyerang pembibitan dan pertanaman dengan cara menghisap cairan daun. Kutu ini juga menjadi vektor virus.

Pengendalian :

  1. Membersihkan gulma (rumput dan tanaman liar) dan tanaman inang lain di sekitar pembibitan/pertanaman tembakau.  Mencabut bibit yang terserang, biasanya daunnya keriting;
  2. Secara kimiawi dengan insektisida Confidor 200SL (1ml/liter air) atau Methrisida 100 EC  (1 ml/liter air).

  

 

Ditulis : Sumarno, SP. KJF Dintanpangan Kabupaten Temanggung

Sumber : Balittas Malang