Detail Berita

Penanaman rumput Setaria dan Flemingia pada bibir dan tampingan teras serta pembuatan rorak dan pengolahan tanah mampu menurunkan erosi tanah 27 – 66%. Dipadukan dengan Galur BC3-C51 dan penyemprotan mikrobia antagonis, mengurangi tingkat kematian tanaman akibat penyakit lincat, menaikan hasil tembakau rajangan kering 16 – 42% dan indeks mutu hasil 7 – 8 %.

Temanggung dikenal sebagai tembakau lauk, dibutuhkan oleh pabrik rokok kretek dan harganya relatif mahal. Umumnya ditanam dilahan berlereng namun hasilnya rendah akibat dari penurunan daya dukung lahan karena erosi.

Dampak Buruk Erosi

Eosi menyebabkan partikel liat, bahan organik dan hara tanah banyak yang hilang. Infeksi penyakit lincat meningkat mengakibatkan kematian tanaman tembakau (mulai umur 30 - 45hari) sehingga populasi yang tumbuh berkurang.

Upaya Penanggulangan

Petani biasanya membuat teras batu yang umumnya efektif dalam menekan erosi sehingga kesuburan tanah dapat terpelihara. Akan tetapi, bila batu tidak tersedia ditempat, pembuatan teras tersebut tidak fapat dilakukan. Sebagai alternatif teras gulud yang diperkuat dengan penanaman rumput Setaria dan Flemingia, serta pembuatan rorak dapat dilakukan.

Paket Teknologi Terpadu

Teknik konservasi yang dapat diterapkan, meliputi :

  1. Penanaman strip rumput Setaria spacelata pada bibir teras, saluran atau guludan.
  2. Penanaman strip tanaman Flemingia congesta untuk memperkuat tampingan teras atau guludan.
  3. Pembuatan rorak pada saluran lahan untuk menanam sedimen keluar.
  4. Pengolahan tanah terbatas/minimum.

Hasil Dan Mutu Tembakau

Kondisi lingkungan yang baik, tanaman yang lebih sehat dan populasi yang lebih banyak meningkatakan hasil dan mutu tembakau. Tinggi tanaman dan ukuran daun menjadi lebih besar. Hasil tembakau rajangan kering meningkat dari 331 – 729 kg/ha menjadi 442-954 kg/ha atau meningkat 16,4 – 42,1 %. Indeks mutu meningkat 7,5 -8,15% dan indeks tanaman naik 25,0 – 41,4%.

 

Sumber : Balitbangtan

Sumarno, SP.

KJF Dintanpangan Kabupaten Temanggung