Detail Berita

Bertempat dihalaman kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, Senin, 2 Oktober 2017 sebanyak 130 orang mahasiswa alumni UGM Yogyakarta dan 137 orang mahasiswa STPP Yogyakarta dilepas Wakil Bupati Temanggung, Bapak Irawan Prasetiyadi, S.Si.M.Mpar. Mereka akan mendampingi kegiatan APBN-P Tahun 2017 yang ada di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung.

Kegiatan APBN-P tahun 2017 yang mendapat pendampingan adalah Komoditas Bawang putih, cabai dan kopi arabika. Untuk komoditas bawang putih luas kegiatan adalah 1.120 ha yang  di 11 kecamatan dengan jumlah kelompok tani pelaksana sejumlah 148 poktan. Kegiatan cabai seluas 100 ha dengan melibatkan 20 poktan di 10 kecamatan. Komoditas kopi arabika ada di 5 kecamatan dengan melibatkan 11 poktan dan 1 gapoktan.

Kegiatan bawang putih ada di Kecamatan Tretep, Wonoboyo, Ngadirejo, Candiroto, Bansari, Kledung, Parakan, Bulu, Tlogomulyo, Tembarak dan Selopampang. Untuk cabai berada di Kecamatan Pringsurat, Bejen, Ngadirejo, Bulu, Candiroto, Jumo, Tlogomulyo, Kedu, Temanggung dan Kaloran. Sementara untuk kegiatan kopi berada di Kecamatan Selopampang, Bulu, Kledung, Ngadirejo dan Wonoboyo.

Dalam apel luar biasa penerimaan dan pemberangkatan pendamping tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, Ir. C. Masrik Amin Zuhdi, MM. berpesan agar para pendamping bisa melaksanakan pendampingan dan pengawalan dengan baik. Karena pendampingan hanya berjalan dua bulan, dari bulan Oktober dan akan berakhir Nopember. Bawang putih dulu pernah berjaya di kabupaten Temanggung, karena ada kebijakan impor yang membuat harga jatuh maka petani enggan menanam bawang putih. Sekarang dengan kebijakan dari pemerintah untuk tidak impor beberapa komoditas termasuk bawang putih, diharapkan masyarakat menjadi bergairah kembali. 

Temanggung adalah juga sentra untuk cabai. Kontribusi besar telah dilakukan untuk menanggulangi lonjakan harga cabai dengan banyak kelompok tani yang ada di Temanggung berperan serta dalam operasi pasar. Selian itu Temanggung juga penghasil kopi terbesar di Jawa Tengah, robusta dan arabika.

Wakil Bupati juga menegaskan bahwa Temanggung adalah daerah agraris, bertekad mewujudkan peningkatan pertanian modern yang berwawasan lingkungan sesuai dengan misi pertama Kabupaten Temanggung. Kemudian Wabup secara resmi menerima dan memberangkatkan para pendamping untuk melaksanakan tugasnya.

(Sumarno, SP., KJF Dintanpangan Kab. Temanggung)