Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Temanggung menggelar Bakti Sosial dalam Implementasi program, Satu Perangkat Daerah Satu Desa Pendampingan, di Desa Duren, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung. Bappeda bersama Baznas memberikan pendampingan terhadap masyarakat di Desa Duren dimana angka miskin ekstrem, stunting, dan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) di Desa ini cukup tinggi. "Di desa Duren ini masih ada 20 Kepala Keluarga dari 101 KK se-Kecamatan Bejen yang masuk kategori miskin ekstrim, angka stunting yang mencapai 13%, maka itu Bappeda bersama Baznas melakukan pendampingan di desa ini," kata Asisten III Bupati, Eko Suprapto, Rabu, (27/3). Kepala Bappeda Temanggung Dwi Sukarmei, mengatakan, kegiatan pendampingan satu perangkat desa satu pendampingan dilaksanakan sesuai arahan Bupati Temanggung dengan SK Tahun 2022 bahwa setiap perangkat daerah harus mendampingi desa dengan angka kemiskinan dan stunting tinggi. "Bukan hanya Bappeda saja, kebetulan dengan SK Bupati, Bappeda mendampingi Desa Duren ini, setelah melakukan survey di Desa Duren kesulitan mendapatkan air bersih pada saat musim kemarau, juga jalan rusak dan ODGJ." Katanya. Pada kesempatan itu, Bappeda secara simbolis memberikan 40 paket sembako dan satu bantuan RTLH. "Terkait dengan air bersih, nanti akan diselesaikan oleh Baznas, permasalahan jalan kami koordinasikan dengan DPUPR, ODGJ kami komunikasikan dengan Dinsos. Ini satu bentuk di bulan suci ramadhan, dengan ini kita harapkan desa ini terlepas dari kemiskinan ekstrim dan stunting." Tuturnya. Ia mengatakan, nantinya Baznas bersama Bappeda akan melakukan pendataan untuk bantuan air bersih, tinggal pemerintah Desa mengajukan proposal yang diajukan ke Baznas dan tembusan ke Bappeda. Kepala Baznas Temanggung Manshur Asnawi mengatakan, untuk bantuan air bersih, desa hanya menyediakan sumber airnya. "Warga disini termasuk sebagai orang yang berhak menerima zakat, disamping untuk kepentingan konsumsi juga ada kepentingan kesucian. Nanti diajukan, sesuai permohonan Kades, siapa saja yang akan menerima aliran air tersebut, di data." Kata dia. Ia mengatakan, Baznas pada tahun 2024 menyediakan bantuan RTLH sebanyak 120 rumah. "Kita harus merata tiap kecamatan, tidak mengumpul di satu kecamatan dan kita tidak terlepas di 120 rumah saja, bisa berkembang sesuai kondisi di lapangan, yang penting aspek penanggulangan kemiskinan ekstrim bisa selesai dalam bulan Juni," lanjut dia. Sementara Kepala Desa Duren Susilo mengatakan, ada sekitar 300 KK di Dusun Gumuk, Dusun Liyangan, dan Dusun Wonoroto, Desa Duren kesulitan air bersih. "Karena debit air pada kemarau kemarin mengecil. Mereka sangat kesulitan mendapatkan air bersih, semoga bisa direalisasikan, pada tahun ini melalui Bappeda dan Baznas." Ujar dia.