Kabupaten Temanggung merupakan salah satu wilayah yang subur berada di daerah pegunungan dimana masyarakatnya sebagian besar hidup dari mata pencaharian bercocok tanam. Salah satu produk unggulan Kabupaten Temanggung dari hasil pertanian yang sudah dikenal mendunia adalah Tembakau. Hampir disemua Kecamatan di Kabupaten Temanggung dijumpai budidaya tembakau.
Mulai bulan juli para petani tembakau mulai panen tembakau, roda kultur perniagaan mulai berputar yang bisanya terjadi sampai dengan bulan September. Dimasa itu perputaran ekonomi di Kabupaten Temanggung tinggi dan berputar dengan .cepat, semua element masyarakat terlibat. Multiplayer efek dari tembakau sangat mempengaruhi tumbuhnya berbagai macam usaha seperti uasaha keranjang, gedebog/pelepah pisang, rigen, perdagangan kaki lima, warung makan, jasa tenaga, jasa transportasi dan lain-lain, sehingga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.
Salah satu usaha yang sangat ramai dikunjungi oleh konsumen pada musim tembakau adalah rumah makan. Setya Rasa yang berada dijalan MT. Haryono Temanggung merupakan rumah makan sederhana namun menjadi perhatian masyarakat untuk mengisi perut kosongnya dengan menu kuliner special dan unik, yaitu Nasi Goreng mBako (Tembakau).
Nasi Goreng Mbako merupakan masakan kuliner nasi goreng khas Temanggung diolah dengan variasi sentuhan Chinese food sehinggga menpunyai cita rasa yang lezat, kuat rasa rempah dan pedas cabai, nasi goreng mbako menyisakan rasa pahit khas tembakau di pangkal lidah. Rasa pahit itu kemudian disusul aroma tembakau yang meruap di mulut dan mendesak tinggal lebih lama di rongga hidung. Uniknya setelah suapan kedua dan seterusnya, rasa pahit tak lagi dominan, tinggal paduan aroma tembakau dan rempah. Bagi yang bukan perokok, sensasi mencecap nasi goreng mbako mungkin terasa aneh di awal. namun secara umum, rasanya masih bisa ditoleransi lidah secara umum.
Proses pembuatan Nasi Goreng Mbako yang membedakan dengan nasi goring lainnya adalah adanya campuran biji tembakau sebagai penguat rasa. Biji tembakau yang serupa biji sawi itu di-gongso (disangrai) hingga berwarna kecoklatan. Biji tembakau kemudian dihaluskan dan dicampur dalam bumbu nasi goreng biasa. Hasilnya tidak hanya menguatkan cita rasa, tapi tekstur warna nasi goreng juga lebih gelap dibandingkan nasi goreng biasa.
Nasi Goreng Mbako sudah populer di masayarakat Temangggung karena sensasinya yang mempunyai cita rasa unik, tidak ada duanya didaerah lain dan bisa menarik penikmat kuliner untuk mencobanya.
Salah satu upaya pemerintah dalam melindungi kekayaan makanan tradisional, yang merupakan salah satu ciri khas produk masyarakat Kabupaten Temanggung, maka Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Temanggung, kuliner Nasi Goreng Mbako ini diajukan ke Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia agar tercatat sebagai salah satu Ekspresi Pengetahuan Tradisional Makanan Khas Kabupaten Temanggung. ASN Temanggung