Detail Berita



Salah satu potensi subsektor perkebunan yang banyak dibudidayakan petani di kecamatan Kranggan adalah komoditas kapulogo. Namun selama ini, kapulogo masih menjadi inferior alias sambilan belaka. Geliat komoditas kapulogo di kecamatan Kranggan dimulai dengan kiprah petani milenial, Firman Nuranis Sidiq dari desa Bengkal yang mengembangkan hilirisasi kapulogo. Yak, Firman memulai dari pasar, lanjut memperbaiki panen dan pasca panen, hingga ke hulu.

Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kranggan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung menyambut baik dan menginisiasi terorganisirnya petani kapulogo terutama di kelembagaan pasar, sehingga petani mempunyai bargaining power yang lebih akomodatif.

Dengan sistem penyuluhan yang kolaboratif, strategi irit modal nya adalah dengan merawat kembali tanaman kapulogo yang eksis di lahan petani, terutama dalam pemulihan akibat kekeringan ekstrim tahun ini, sembari menanam 1 atau 2 batang tanaman kapulogo varietas hibrida yang potensi produksinya jauh lebih unggul dari varietas lokal.

Saat ini untuk keguyuban petani sudah dirintis Asosiasi Kapulogo Kecamatan Kranggan yang sudah bergerak dengan melengkapi database sebaran lahan, kontak person, potensi produksi dan klaster area jangkau. Dengan pasar yang berjalan yaitu langsung kepada pengusaha eksportir, maka diharapkan keberpihakan terutama soal harga dengan memotong rantai pasar yang selama ini menawarkan tidak banyak plihan. Seperti contoh di gambar, saat ini harga kapulogo kering di Asosiasi untuk anggota mempunyai selisih lebih tinggi dengan harga pasar umum, yang itu dinikmati petani anggota, asal mampu menjaga kualitas panenannya.

https://www.instagram.com/p/Cyz-wP0SN3C/?img_index=2