Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, kekurangan 2.165 guru sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Angka itu nyaris setengah dari jumlah guru sekarang di daerah kaki Gunung Sumbing tersebut. Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Temanggung, Akhmad Saryono, mengatakan bahwa guru SD dan SMP yang ada sekarang sekitar 5.000 orang.
Dari kekurangan 43,3 persen tersebut, sebanyak 10 persennya guru SMP dan 33,3 persen guru SD. Kekurangan tersebut, termasuk guru olahraga, guru agama, dan guru kelas. Ia menuturkan bahwa SD dan SMP di Kecamatan Bejen, Tretep, dan Wonoboyo rata-rata mempunyai tiga guru kelas. Di daerah kota, seperti Kecamatan Temanggung, juga masih kurang karena rata-rata empat sampai lima guru kelas. "Idealnya, setiap sekolah dasar butuh sekitar enam hingga sembilan guru," kata dia, dilansir Antara. Selama ini, kata dia, kekurangan guru dicukupi oleh guru wiyata bakti atau guru honorer. Namun, pada periode Maret hingga Juni mendatang akan banyak guru yang memasuki masa pensiun sehingga kekurangan guru akan bertambah besar. Ia mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan permintaan penambahan guru PNS sejak 2014. Ketika itu, kekurangannya hanya sekitar 25 sampai 30 persen.
Namun, hingga kini belum ada pengangkatan guru PNS. Kepala Desa Kedawung Agus Salim mengatakan di desanya terdapat satu SD negeri dengan jumlah siswa 100 sampai 150 anak. Idealnya, sekolah tersebut butuh sembilan orang guru PNS. Namun, jumlah guru yang ada saat ini hanya lima orang, terdiri atas tiga orang guru kelas, satu guru agama, dan satu guru olahraga.