Detail Berita

Shibiru dari tanaman Strobilanthes cusia merupakan salah satu unggulan Inovasi Kabupaten Temanggung, yang mampu menerima penghargaan terbaik jauara II diajang lomba Krenova Tahun 2021 di  tingkat Provinsi Jawa Tengah. Pemerintah Kabupaten Temanggung bekerjasama dengan inventor berupaya untuk senantiasa bersama-sama mengembangkan Shibiru ini menjadi Primadonanya wong Temanggung, selain tembakau, kopi dan vanilla.

Strobilanthes cusia merupakan jenis tanaman penghasil pewarna alam berwana biru (Shibiru) yang dibudidayakan dan dikembangkan oleh masyarakat di lereng sindoro dan prau, dimana tanaman ini tidak menghendaki lahan secara khusus, dia bisa ditanam di lahan tidak produktif maupun dibawah pohon kopi, jambu dan berdampingan dengan tanaman keras lain, serta tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus. Walaupun sebagai tanaman sampingan namun memberikan nilai ekonomi yang tinggi bagi petani. Sudah 179 orang petani yang budidaya tanaman Strobilanthes cusia dengan luas lahan lebih kurang 65 (enam puluh lima) hektar tepatnya di Kecamatan Wonoboyo dan Tretep.

Tanaman ini merupakan jenis tanaman perdu yang benar-benar memberikan solusi ekonomi bagi para petani, karena tanaman ini sangat mudah ditanam, tidak membutuhkan perlakuan dan lahan khusus sudah bisa tumbuh berkembang dengan baik. Di lahan tak terpakai, seperti lahan miring “ereng-ereng”, di sela-sela tanaman Jambu dan tanaman Kopi., “tinggal ngarit wis entuk kasil, tanduran mangsi iki bisa nguripi apa maneh pas tanduran sayur woh jambu lan mbako ora duwe rego” ujar para petani Strobilanthes cusia.

Tanaman yang tidak membutuhkan gaya hidup mewah ini mempunyai khasiat yang luar biasa karena dapat dibuat menjadi “pasta & powder" pewarna alam indigo, yang dapat merubah dunia menjadi biru dengan daya tarik eksotik keindahan tersendiri. Pewarna alami itu sangat dekat untuk kebutuhan pewarna tekstil, bathik, berbagai warna jumputan dan lain-lain. “Pasta dan powder” indigo dibutuhkan untuk industri kerajinan tekstil dan para penggiat tekstil tradisional berbagai daerah di Indonesia bahkan sudah sampai manca negara Jepang, Philipina, Autralia, Amerika.

Produksi Strobilanthes cusia menjadi pasta indigo yang dikembangkan di masyarakat Wonoboyo dan Tretep membawa dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, yang mana diawalnya lahan dibawah tanaman kopi dan jambu tidak memberikan penghasilan, setelah ditanamani strobilantas cusia para petani kopi mendapatkan nilai tambah penghasilan dari hasil penjualan daun strobilantas cusia, bahkan setiap tahun bisa panen 3-4x, bahkan dari sebagian besar petani kopi dan jambu sudah merasakan kalau nilai ekonomi dari tanaman strobilanthes cusia memberikan hasil yang lebih tinggi dari tanaman pokok setiap tahunya. Tanaman perdu strobilanthes cusia benar-benar memberikan solusi ekonomi bagi para petani, karena tanaman ini sangat mudah ditanam, tidak membutuhkan perlakuan dan lahan khusus sudah bisa tumbuh berkembang dengan baik. Di lahan tak terpakai, seperti lahan miring “ereng-ereng”, di sela-sela tanaman Jambu dan tanaman Kopi., “tinggal ngarit wis entuk kasil, tanduran mangsi iki bisa nguripi apa maneh pas tanduran sayur woh jambu lan mbako ora duwe rego” ujar para petani Strobilanthes cusia. Selain memberikan keuntungan ekonomi tanaman strobilantas cusia yang mudah tumbuh di bawah tanaman kopi dan lereng-lereng memberikan dampak sosial yang tinggi terhadap penanggulangan erosi dan menambah suhu udara yang sejuk, dan pemandaangan yang hijau alami.

Melalui pembinaan Koperasi “Shidobiru Sakatani Makmur” strobilanthes cusia menjadi alternative penghasilan tambahan dengan kepastian harga yang memadai bagi para petani strobilanthes cusia dan mendapatkan fasilitas pendampingan, oleh koperasi daun diolah menjadi pasta indigo yang dikenal dengan Shibiru. Produksi pasta Shibiru tersebut dijual kepada konsumen pembathik, industry tekstil baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Permintaan Pasta Shibiru dari tahun ke tahun selalu meningkat karena pasta tersebut sangat ramah lingkungan, 100% berbahan organik, mempunyai warna yang kuat dan awet, proses pewarnaannya mudah, dan  harga terjangkau.

Dengan munculnya pewarna Shibiru mempunyai dampak yang luar biasa untuk masyarakat Temanggung khusunya maupun luar Kabupaten Temanggung, dimana bermunculan industry-industri baru terkait dengan pemanfaatan Shibiru, diantaranya tumbuh jasa pewarnaan Shibiru, berkembangnya seni kreatifitas pewarnaan jumputan yang diinisiasi oleh organisasi wanita se kabupaten Temanggung, Sekolah-sekolah di Kabupaten Temanggung dan komunitas remaja, tumbuhnya pengrajin bathik shibiru, munculnya kerajinan tangan dari bahan shibiru, dll.

Shibiru dengan teklen dari Temanggung akan membirukan dunia membuka peluang dan semangat baru untuk masyarakat Temanggung dalam menangkap peluang usaha yang luar biasa, dengan bermodalkan “pasta dan powder” perekonomian di Kabupaten Temanggung akan mengeliat meningkat yang akan mengantarkan masyarakat semakin sejahtera.  ASN TMG