Detail Berita

PPKBD GEMAWANG IKUTI OUTBOND DI WAPITT

Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) menjadi mitra kerja bagi Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dalam menggerakkan roda program KKBPK di lini lapangan. Salah satu unsur IMP adalah PPKBD, yang merupakan Kader KB di tingkat desa. PPKBD sangat berperan dalam seluruh aspek program, mulai dari penjaringan calon akseptor, memantau kelestarian akseptor melalui pencatatan dan pelaporan R/I/PUS, menjalankan dan memonitor  kelompok kegiatan BKB, BKR, BKL, UPPKS dan PIK-R, sampai menjadi penghubung PKB dengan pemerintah desa. Sebagai mitra strategis, PPKBD perlu dibekali pengetahuan teknis dan non teknis. Pengetahuan teknis adalah materi tentang program KKBPK, sedangkan pengetahuan non teknis meliputi materi kerja sama, kekompakan dan kebersamaan.

Untuk lebih memupuk kerja sama, kekompakan, dan kebersamaan, PPKBD Kecamatan Gemawang  berpartisipasi dalam kegiatan outbond PPKBD se-Kabupaten Temanggung yang berlokasi di Wana Wisata Jumprit  Ngadirejo, Rabu (12/02). Kegiatan ini berlangsung dalam satu rangkaian acara Pelantikan dan Pengukuhan Forkom serta Outbond PPKBD Kabupaten Temanggung, yang mengusung tema “Membangun Komunikasi dan Silaturahmi dalam rangka Percepatan Program KKBPK”.

Hadir dalam kegiatan tersebut ratusan kader PPKBD dari dua puluh kecamatan di Temanggung. Delapan diantaranya adalah kader PPKBD Kecamatan Gemawang yang berasal dari desa Gemawang, Kemiriombo, Ngadisepi, Krempong, Sucen, Karangseneng, Banaran, dan Kalibanger. Dengan penuh semangat mereka mengikuti semua permainan yang terdiri dari empat pos dan dipandu oleh instruktur dari TNI.

Di pos pertama, mengikuti permainan kecepatan individu dipadukan kerja sama tim dalam wujud estafet  tepung di atas lepek. Suasana ramai sekali karena semua tim berlomba untuk menjadi yang tercepat, meskipun demikian ada juga tepung yang tumpah dan mengenai wajah sehingga masing-masing peserta tidak hanya mentertawakan teman, tapi juga geli karena merasakan hal yang sama di wajah mereka. Permainan kedua, peserta diajak untuk berlomba estafet hola hop. Semua peserta bergandengan tangan dalam satu tim, harus menjalankan hola hop dari peserta pertama hingga terakhir. Tim dinyatakan menang dihitung dari waktu tercepat menyelesaikan permainan.

Di game ketiga, peserta dituntut untuk mempunyai kepekaan dan kecepatan berpikir. Bagaimana merespon perintah dari instruktur, karena perintah yang disampaikan harus ditanggapi dengan gerakan yang berlawanan. Misalnya, perintah gerakan mundur, peserta harus melakukan gerakan maju dan seterusnya. Di permainan terakhir adalah roda dan tenda (deklit). Perwakilan empat peserta dari masing-masing tim harus menjalankan tenda  yang berbentuk lingkaran sejauh 25 meter, sedangkan satu orang temannya menjadi pemandu jalannya perputaran tenda. Tim pemenang adalah yang menyentuh garis finis paling awal. Tim dari PPKBD Gemawang hampir saja memenangkan lomba, tapi naas 3 meter sebelum finish semua peserta di dalam tenda jatuh dan gagal menjadi yang terbaik.

Kusni, PPKBD Sucen sangat senang mengikuti outbond tersebut.  Disamping tujuan kerjasama  kekompakan, dan kebersamaan terjalin, dia bisa bertegur sapa dengan PPKBD dari kecamatan lain. “Saya juga bisa menambah perbendaharaan jenis permainan, untuk saya terapkan di desa saya”, pungkasnya dengan nada  gembira.--(Arie Agung Martanto)--

Bravo Program KKBPK………..Bravo PPKBD Gemawang….!!