PIK (Pusat Informasi dan Konseling) Remaja jalur masyarakat merupakan kader-kader remaja desa untuk memberikan bimbingan dan konseling bagi sebayanya mengenai berbagai masalah kehidupan yang dihadapi. Sebagai salah satu pemberdayaan PIK Remaja terkait pentingnya peran tersebut maka Balai Penyuluhan KB Kecamatan Tlogomulyo mengadakan Pelatihan Teknis Sablon dan Kewirausahaan bagi PIK Remaja se Kecamatan bertempat di Balai KB setempat, Sabtu (27/10).
Pelatihan yang diselenggarakan selama satu hari dengan materi paparan kewirausahaan dan praktek pembuatan sablon kaos ini diikuti 15 peserta pilihan dari 3 Kampung KB di wilayah Tlogomulyo. Ketiga Kampung KB tersebut adalah Desa Kerokan, Desa Langgeng dan Desa Pagersari. Sebagian peserta telah memiliki ketrampilan menyablon yang dilakukan secara otodidak dan masih berskala lingkungan, sehingga dengan adanya pelatihan ini akan lebih meningkatkan pengetahuan teknis serta desain sablon yang modelnya disukai konsumen.
Kepala UPT-KB Kecamatan Tlogomulyo Nurokhmad mengatakan, pelatihan kewirausahaan bagi PIK Remaja dengan praktek menyablon merupakan terobosan dalam rangka menumbuhkembangkan ekonomi kreatif di desa. “Kami telah memetakan potensi yang ada di 3 desa Kampung KB dan tehnik sablon merupakan ketrampilan kreatif yang perlu dikembangkan di Tlogomulyo sehingga kami berikan pelatihan agar ketrampilan mereka berkembang”, tandas Nurokhmad.
Ia menjelaskan, jiwa kewirausahaan di kalangan remaja di desa perlu dikembangkan agar mereka dapat menemukan peluang usaha yang cocok dengan bakat dan ketrampilannya. Peluang usaha sablon terutama sablon pada kain atau kaos saat ini cukup baik sejalan dengan terus berkembangnya permintaan jasa sablon untuk berbagai kepentingan publik seperti kaos identitas lembaga, paguyuban tertentu, grup kesenian, souvenir dan juga untuk media KIE (komunikasi Iformasi Edukasi) berbagai program pemerintah.
Ketua Komunitas Sablon Temanggung (KASTEM) Edi Prayoga ketika menjadi nara sumber teknis sablon menjelaskan, pelaku usaha jasa sablon di Temanggung cukup banyak dan tersebar sampai ke pelosok desa. Sebagai forum komunikasi sosial bagi pengusaha sablon maka telah terbentuk KASTEM yang berfungsi sebagai media tukar pikiran dan saling membantu dalam hal pengadaan bahan-bahan, peralatan sablon dan juga pemasaran produk jasanya.
Edi Prayoga memberikan apresiasi terhadap PIK Remaja Tlogomulyo yang berminat untuk mengembangkan usaha ini. “Modal usaha itu relative, bisa banyak, tetapi uang sedikitpun cukup untuk memulai usaha sablon karena kita didukung oleh teman-teman komunitas yang akan memeberikan support”, tandas Edi. Dalam hal modal kecil diarahkan untuk pengadaan peralatan yang sederhana dulu dan kelak jika sudah berkembang sambil berinvestasi peralalatan yang lebih canggih.—(bhp)—