Detail Berita

Kenakalan remaja banyak terjadi termasuk di desa-desa sebagai dampak negative perkembangan teknologi dan informasi. Namun meskipun nakal, para remaja jangan sampai mencicipi Narkoba, tetapi arahkan kenakalan itu pada peningkatan kreatifitas sehingga akan bermanfaat bagi diri remaja maupun masyarakat sekelilingnya. Hal itu diungkapkan Camat Bulu Usdimanto dalam sambutannya pada pencanangan Kampung KB di Dusun Krasak Desa Tegalrejo Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung Rabu (29/8)
Acara berlangsung meriah dengan diserbunya makanan khas Desa Tegalrejo yaitu “Ketan Lopis” oleh para pejabat yang hadir dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Temanggung, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, Badan Lingkungan Hidup, Bappeda, Dinpermades, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan Camat beserta Muspika Kecamatan Bulu, Tim Penggerak PKK dan puluhan mahasiswa KKN dari ISI Solo. 
Kampung KB “Bhumi Pardikan” di dusun Krasak merupakan hasil inisiasi bersama para pemangku kepentingan program Kependudukan dan Keluarga Berencana dengan menggandeng lintas sektoral terkait seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang sekaligus memberikan bantuan pupuk kepada kelompok tani Desa Tegalrejo pada saat pencanangan Kampung KB. Keterlibatan para mahasiswa ISI Solo yang tengah melaksanakan KKN di Desa ini juga ikut mewarnai semaraknya Kampung KB dengan menggalakkan berbagai kesenian di desa dan menciptakan tari kreasi baru yang dipentaskan pada saat pencanangan Kampung KB.
“Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, perlu dilakukan perencanaan kehidupan mendatang dengan meningkatkan kreatifitas remaja sebagai generasi penerus, melalui kegiatan positif seperti kesenian, ketrampilan, ekonomi produktif dan tidak menikah pada usia anak”, kata Usdimanto. Dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat setempat, kata Usdimanto, sangat dibutuhkan untuk memberikan dorongan semangat kepada generasi muda untuk berperan dan berkarya melalui kelompok-kelompok binaan yang ada seperti Bina Keluarga Remaja (BKR), Kelompok UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) dan kelompok kesenian untuk menggalakkan berbagai kesenian tradisional.
Kepala Desa Tegalrejo Hendro Supriyanto mengatakan, upaya menuju desa yang gemah ripah loh jinawi antara lain diaplikasikan melalui pemberian nama-nama gang di dusun Krasak dengan nama yang mencerminkan kemajuan. Nama gang di Kampung KB tersebut adalah gang Damai, Sejahtera, Bahagia, Sentosa dan Tenteram. “Kami juga akan membentuk satu kampung KB lagi secara mandiri yaitu dusun Tejolopo karena memiliki potensi sebagai dewa wisata ditunjang berbagai makanan khas dari hasil bumi seperti Ketan Lopis dan aneka olahan dari Jagung”, kata Hendro Supriyanto.
Kepala UPT KB Kecamatan Bulu Dhani Trianti memberikan apresiasi penuh atas semangat kebersamaan masyarakat untuk menyukseskan berdirinya Kampung KB Bhumi Perdikan.  “Kepada segenap tim kreatif dari mahasiswa ISI Solo kami menyampaikan penghargaan dan apresiasi penuh sehingga anak-anak dan remaja di Kampung KB ini mampu menguasai berbagai atraksi kesenian”, kata Dhani Trianti. Tarian kreasi baru ciptaan para mahasiswa ISI tersebut diantaranya Tari Black Dit Dot yang menggambarkan suasana kegembiraan dalam kehidupan masyarakat pertanian.
Jati Tridhaya salah seorang mahasiswa KKN jurusan Etno Musikologi mengatakan, kesenian Topeng Ireng saat ini sedang naik daun dan hampir mengalahkan minat menonton Kuda Lumping. “Tren itu memang karena kehendak masyarakat penonton yang lebih menyukai pentas seni dengan warna dan corak kostum yang menarik, jadi agar kesenian bisa hidup maka harus dikreasi sesuai kehendak penonton”, kata Tridhaya. Dalam menyukseskan Kampung KB, para mahasiswa KKN juga berhasil membentuk kesenian Topeng Ireng yang juga dipentaskan malam harinya setelah pencanangan Kampung KB.
Kampung KB juga dijadikan ajang pamer kreatifitas aneka makanan ringan yang dibuat oleh masyarakat dusun Krasak seperti Dawet Ireng dari daun Camcao, criping talas, nasi jagung, nasi merah dan Ketan Lopis yang dibuat oleh Suminah (60). Ketan Lopis merupakan khas Tegalrejo yang sudah 49 tahun menjadi produksi andalan keluarga Suminah. Sedangkan potensi kesenian Kuda Lumping yang sudah ada sejak puluhan tahun kini disentuh kembali dengan meremajakan pemainnya dan ditambah kreasi dengan Topeng ireng.—(bhp)---