Media kreatifitas remaja dengan cara melukis di tembok atau dinding saat ini dimanfatkan untuk ajang sosialisasi PIK Remaja (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) di SMK Negeri Pringsurat dan SMA Negeri 1 Pringsurat. Media ini merupakan bentuk seni gambar permanen di dinding yang disebut Mural dan tengah dijadikan Proyek Perubahan oleh Tri Mariyana Eliawati Kepala UPT Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung sebagai peserta Diklat Kepemimpinan IV Angkatan XX Tahun 2017 di Pudiklat Kemendagri Regional Yogyakarta.
Seni Mural yang dikerjakan oleh siswa di kedua sekolah tersebut memanfaatkan dinding atau tembok tempat parkir dan tembok pagar halaman yang dinilai strategis untuk mensosialisasikan sebuah program pemerintah. “Saya memillih media Mural ini karena lebih efektif, langsung mengena sasaran remaja di sekolah dan sebagai penunjang kegiatan KIE bagi PIK Remaja berbasis sekolah”, kata Eliawati di sela-sela kegiatan pemutaran film penerangan KB di SMK Negeri Pringsurat Kamis (14/9).
Tema Mural yang diusung Eliawati diantaranya adalah Nikah Tanpa Rencana Jadi Bencana, Ogah ah Kawin Muda, Generasi Berencana Pilihan Hidupku dan Rencanakan Masa Depanmu serta Katakan Tidak pada Seks Sebelum Nikah. Pelaksanaan menggambar di dinding atau tembok sekolah dilakukan oleh siswa sekolah setempat yang memiliki bakat seni menggambar. “Berbeda dengan seni Graffiti yang menggambar bebas di tembok dengan maksud mengekspresikan diri untuk memperlihatkan eksistensi diri kawula muda yang ingin diakui keberadaannya, Mural justru menjadi media bagi pemerintah untuk mensosialisasikan sebuah program”, tandasnya
Jika mengandalkan penyuluhan KIE KB dengan Mobil Unit Penerangan KB yang hanya 2 x dalam setahun untuk satu wilayah Kecamatan maka pembinaan Genre dengan sasaran 5 kelompok berbasis sekolah tidak bisa terjangkau. Oleh karena itu melalui Proyek Perubahan ini dilaksanakan kegiatan teknis visualisasi Mural di sekolah sejalan dengan judul yang ditetapkan yaitu Mural Genre sebagai media KIE bagi PIK Remaja berbasis sekolah. Kegiatan Proyek Perubahan ini ditargetkan selesai akhir September 2017 di dua lokasi dan didukung sepenuhnya oleh Teguh Wibowo Kepala SMA Negeri 1 Pringsurat dan Aster Aswiny Kepala SMK Negeri Pringsurat.
Sejauh ini penyampaian informasi kepada masyarakat hanya terbatas pada media cetak dan media elektronik, seperti surat kabar dan internet. Namun melalui seni mural, publik memiliki lahan baru sebagai suatu inovasi penyampaian KIE termasuk program Generasi Berencana.
Seni mural yang selama ini dianggap sebagai coretan kreativitas anak muda belaka ternyata memiliki sisi inovatif lain yang dapat dikembangkan secara maksimal sehingga seni mural tidak hanya terlihat dari sisi visualnya saja namun juga memiliki makna didalamnya.
Mural adalah salah satu instrumen komunikasi publik yang bisa diterapkan di sekolah. Sebagai media yang berfungsi sebagai instrumen komunikasi publik yang sangat dekat dengan masyarakat maka mural dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi pemerintah untuk memasyarakatkan program-program pemerintah. Melalui pemanfaatan seni mural, masyarakat dapat lebih memahami pesan yang disampaikan dengan menggunakan proses berpikirnya agar dapat menangkap ide dari gambar-gambar program tersebut dengan benar.
Mereka para pelukis Mural di sekolah yang jadi ajang pelaksanaan proyek perubahan ini begitu lihainya memainkan cat tembok warna warni untuk memvisualkan sebuah gambar yang memiliki makna. “Disitulah pesan-pesan kami lontarkan melalui gambar, dan masyarakat remaja yang melihatnya setiap hari di sekolahnya lama-lama akan mengenal dan paham sehingga target akhirnya sadar untuk melaksanakan perencanaan dalam kehidupannya”, tandas Eliawati.—(bhp)--