Temanggung – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa awal musim kemarau di wilayah Kabupaten Temanggung tahun 2025 akan berlangsung pada pertengahan Mei hingga awal Juni. Sementara itu, puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada bulan Agustus mendatang.

Durasi musim kemarau tahun ini diperkirakan berlangsung antara 10 hingga 15 dasarian, atau sekitar 100 hingga 150 hari. Dalam periode ini, potensi bencana yang patut diwaspadai adalah kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung mengimbau seluruh masyarakat untuk mulai mempersiapkan diri menghadapi musim kemarau tahun ini.

"Kami mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Temanggung untuk mempersiapkan segala sesuatunya guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekeringan dan kebakaran hutan atau lahan. Kewaspadaan sejak dini sangat penting agar dampaknya dapat diminimalisir," ujar Kepala BPBD Temanggung.

BPBD juga mengingatkan pentingnya pengelolaan air bersih secara bijak, menjaga lingkungan dari potensi kebakaran, serta meningkatkan koordinasi antara masyarakat dan pihak terkait dalam penanggulangan bencana.

Pemerintah daerah bersama BPBD Temanggung akan terus memantau perkembangan cuaca serta melakukan langkah antisipatif di wilayah-wilayah yang dinilai rawan terdampak musim kemarau.