Dukung Jaran Kepang Masuk Unesco, Ratusan Seniman Akan Banjiri Citywalk Temanggung
Temanggung – Guna memperingati Hari Tari Sedunia, ratusan seniman asal Kabupaten Temanggung akan menggelar sebuah kegiatan bertajuk “Njoget Bareng Njo”, yang dikemas dalam bentuk flashmob tarian Jaran Kepang, pada Selasa (29/4/2025) malam di Area Citywalk atau depan gedung BCA Temanggung.
Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Daerah (DKKD) Kabupaten Temanggung, Lukman Sutopo, menjelaskan, flashmob tarian Jaran Kepang dipilih lantaran kesenian tersebut merupakan salah satu simbol khasanah khas masyarakat di Kabupaten Temanggung.
Selain itu, tarian massal tersebut juga akan menjadi simbol deklarasi, sekaligus dukungan para seniman dan budayawan terhadap seni tari Jaran Kepang agar masuk sebagai Intangible Culture Heritage (ICH) UNESCO. Tak hanya Jaran Kepang, dalam acara “Njoget Bareng Njo” itu juga akan ditampilkan kesenian lain seperti Topeng Ireng hingga menyanyikan Binarung Jaran Manggung.
“Rencananya, sekitar 500an penari akan terlibat dalam flashmob tari Jaran Kepang dalam agenda tersebut. Namun demikian, kami juga sekaligus mengundang warga masyarakat, khususnya para penari dan pelaku seni untuk bergabung,” ungkapnya, Sabtu (26/4/2025).
Sutopo menjelaskan, Jaran Kepang Temanggung melalui Jaranan Mergowati Temanggung termasuk ke dalam salah satu varian seni yang tengah diajukan sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia kepada pihak UNESCO, bersama kesenian sejenis dari daerah lain.
“Seni Jaranan termasuk menjadi usulan Indonesia bersama dengan negara Suriname untuk kategori Seni Pertunjukan dan Ritual. Selain seni Jaranan, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dan Badan Pelestari Kebudayaan Wilayah X Yogyajarta dan Jawa Tengah juga mengajukan budaya tempe (makanan_red) dan Teater Mak Yong. Setelah melalui berbagai proses panjang, ketiganya secara resmi diajukan,” bebernya. (Ifn;Ekp)
