Temanggung - Hal ini setidaknya disampaikan oleh mayoritas fraksi DPRD dalam pandangan umum fraksi pada saat rapat paripurna DPRD dengan agenda penyampaian Ranwal RPJMD Kabupaten Temanggung oleh Bupati, Selasa (18/3/2025).
“Lahan kritis di wilayah Kabupaten Temanggung sudah memprihatinkan diantaranya banyak tanah bergerak/longsor, sumber mata air banyak yang hilang, kesuburan tanah pertanian berkurang, selama ini memang sudah banyak kegiatan guna menangani hal tersebut tapi masih kurang maksimal, ke depan dalam Ranwal RPJMD akan direncanakan seperti apa,” ujar Widi Sulistyo
hal ini sejalan dengan ahmad syarif yahya yang menyampaikan bahwa permasalahan lahan kritis di Temanggung harus segera di tangani dengan memetakan kondisi tanah dan demografi yang juga dapat digunakan untuk memaksimalkan potensi pertanian di Temanggung.
“Temanggung memiliki kondisi tanah dan demografi yang bervariasi. Terdapat permasalahan lahan kritis yang perlu segera ditangani. Selama ini, program "One Village One Product" sering dicanangkan namun tidak ada kelanjutan yang nyata. Padahal, dengan memetakan kondisi tanah dan demografi, kita dapat menentukan produk pertanian unggulan yang spesifik dari masing-masing daerah. Misalnya, wilayah dengan tanah subur dapat difokuskan pada tanaman tertentu yang memiliki nilai ekonomi tinggi,” Lanjut di kolom komentar
selain hal di atas DPRD menekankan pentingnya perhatian dan strategi yang matang dalam Ranwal RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun 2025-2029, terutama dalam aspek kemandirian keuangan daerah, pendidikan, kesehatan, pelayanan publik dan penanganan isu-isu kritis seperti kemiskinan dan lingkungan. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan visi "Temanggung untuk Semua" dapat terwujud serta membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh warga Kabupaten Temanggung.